Selasa, 21 Mei 2013

Seunaloep Peuneuwoe

Meukeureuja o dara
peuwoe linto
dara baroe adoe eee..
jih ka raya

geuboh gacha e cutda
dara baroe...
peuwoe lintoe adoe malam lusa...

Peuneuwoe dalam khasanah budaya aceh kurang lebih bisa diartikan sebagai  hantaran mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan, isinya bisa beraneka ragam, mulai dari bahan baju atau dalam bahasa khalayak sering diucapkan salinan,  alat-alat kosmetik, kain sarung, kain batik panjang, al-quran, mukena, sajadah dan tak luput pula pakaian dalam, bra dan buah-buahan. Peneuwoe seringkali juga dipakai sebagai pengukur derajat atau strata sosial seseorang, keluarga, kaum ataupun keturunan. makin banyak peuneuwoe yang dibawa, semakin berkelas dan tinggi derajat dari keluarga tersebut. Secara teknis semua bahan yang akan dibawa dalam peuneuwoe, diletakkan dalam talam setelah sebelumnya ditata, dihias dan diberi pernak-pernik untuk memperindah. bahan peuneuwoe tersebut diletakkan dalam talam, kemudian ditutup dengan dalueng, setelah itu baru dibungkus dengan kain berwarna kunyit dan diatasnya diletakkan sulaman khas dari daerah setempat. Dalam tradisi intat lintoe, prosesi peuneuwoe menjadi sangat sakral karena berada dibarisan paling depan dari serangkaian rombongan pengantar dan calon mempelai laki-laki. setelah berada digerbang rumah atau tempat mempelai wanita, akan ada rombongan dari tuan rumah yang akan menyambut iringan-iringan peuneuwoe sekaligus diletakkan ditempat tertentu dan semua tamu yang datang dapatmelihat.
Pada malam hari, biasanya keluarga mempelai wanita (dara baroe) akan mengundang kerabat yang hadir dan membantu prosesi acara pernikahan untuk melihat isi dari peuneuwoe tersebut. Tawa derai menghantar calam pengantin ke malam pertama..... Barakallah....

Tidak ada komentar: