Minggu, 22 Agustus 2010

Ingin Kusulang Engkau dan bang lian

Carilah di bung Google... begitu ucapmu ketika aku minta resep uueennnaakkk sop buatan lentik tanganmu. tangan yang selalu mendoakanku ketika aku sakit, aku lapar, aku haus, aku susah, aku rindu, aku kangen, aku capek, aku tidur, aku mimpi. Aku selalu ingin engkau disini....dan tak pernah setengah hati....Ramadhan itu datang lagi setelah bersembunyi 11 bulan yang lalu. begitu tiba-tiba dan cepat, tak sempat kubuatkan teh untukmu menyambutnya. Menyambut dengan tangan terbuka mengharapkan pelukan kerinduan yang telah lama tak bertemu. tidak bertemu dengan Mu Ramadhan.. Bangunlah...sadarlah.. makanlah sahurmu sedikit, biarlah batuk itu menghilang dengan terbit imsak, biarkan tangan hitam ini menyulang sesendok sop buatan sendiri penghangat badanmu yang penuh olesan minyak kayu putih. Lalu bang lianpun pergi dengan sejuta nikmat kenangan. Ah... masih seger ingatan itu, topi koboi kain, mobil ceppy tua warna biru, kepala tongkol dan bandeng, porsi double disudut jalan magelang...selamat jalan bang...namamu pasti kuingat seperti kuingat lukisan arabmu yang susah banget ku mengerti sampai sekarang...