Selasa, 14 Oktober 2008

Sambungan "Its Complicated ACEH"

Sekonyong-konyong, dari rusuk tengah ruangan, berdiri orang berperawakan tinggi kekar, rambutnya dibiarkan tergerai memanjang, matanya tajam menatap teman-teman yang lain, tampak raut keseriusan diwajahnya, jari telunjuk diacungkan tinggi-tinggi "lon na chit keu meu peutroh bak ngon-ngon mamandum" (saya juga punya hal yang ingin saya bagikan pada teman-teman, cerita bergulir dari mulutnya, ketika dia mengelilingi daerah pesisir aceh, seringkali, menurut dia, yang ditemukan adalah warung nasi, warung pakaian. Seseorang nyelutuk tanpa sadar, yang benar bang.... masak negeri seluas ini isinya cuma warung nasi dan warung pakaian. mata teman itu menatap orang yang berkomentar tadi, sambil tersenyum dia berkata, ini yang saya liat, kalau yang anda lihat mungkin berbeda, tapi menurut saya warung pakaian adalah yang menarik, tanpa ragu dia menceritakan ketika harus berdesak-desakan masuk ke salah satu counter pakaian, betapa kagetnya ketika ada baju kaos berkerah, mungkin produksi eropa dengan harga 467.000. Siteman tanpak ragu, kemudian memanggil penjaga counter, semenit kemudian yang dia dapati adalah senyum dari penjaga counter, sambil berbisik, teman itu bertanya emang ada yang beli bu...???, ada jawab sipenjaga. semenit kemudian barulah siteman tersadar dari penjelasan penjaga, pembeli bukan melihat harganya tapi menghitung style serta gaya hidup. ternyata model eropa, gaya eropa, style eropa serta harga eropa sangat diminati oleh orang aceh kita yang konsumtif. maka dengan tegas teman tersebut mengatakan bahwa sebagian darah orang aceh mengalir darah-darah eropa yang gemerlap dengan dunia fashion. mulai dari jam tangan, tali pinggang, celana, baju sampai kedompet bertebaran merek-merek eropa yang mudah dijumpai diseputaran penayong dan pasar aceh. Sebelum siteman duduk, mulutnya yang ditumbuhi kumis tipis melanjutkan dengan cerita warung nasi. Dibeberapa wilayah aceh, aroma makanan hindia masih sangat terasa, sambil bertanya pada teman-teman yang hadir, teman tersebut memberi contoh makanan yang selalu kita jumpai seperti karikambing, masakputih, nasi briyani, kuah dalicha, sampai ke mandret yang kaya akan rempah-rempah. munurutnya kalau sudah menyangkut urusan makan, maka yang dominan adalah makanan hindia, disamping aroma menggugah selera, rasa yang timbulpun beraneka ragam. sebelum menutup, teman tersebut mengatakan bahwa dalam tubuh kita, mengalir darah-darah ARAB, CINA, EROPA dan HINDIA, mana yang lebih menonjol, tergantung kondisi dan lingkungan yang memilih. teman-teman yang lain terdiam, benarkah seperti itu kejadiannya atau mereka masih mencerna, mencermati atau malah merenung tentang dirinya sendiri