Minggu, 15 November 2009

Sie Oen-Oen

Sie Oen-oen ta lop, Hana ta thee katroeh bak wassalamu, Alif haBA dron hana meuteumee tanyoeng, Teupeu-teupeu Lumpoe Mim-pi katroeh bak bineeh mata, diliekeu rumoh ka di-preh. Ya-sudahlah, malam ka jula, singoh-ngoh mantong lon beu-ot tilipon droen bang beh. eeeee mak eeee, neu cok lon.
Zikir lam teungeut, ban jaga, sanger sikhan hana meuteumee jep lee, butoi-butoi rusak mata langet, hek ta totok pintoe rumoh tuhan, meu geupeureumeun pih tan. tingkap hatee pih meutop ngon jeureujoe busoesaket, meulapeeh ngon kawat nyamok sengsara dunya. Ala hai ma teuh, meunyoe neu peulahee lon kareuna niet peuseunang dunya, beu geu brie lee poe umu panyang neuh.
Dengan izin allah aku memulai semua ini, tiada yang lebih sempurna selain bumi yang telah allah anugerahkan kepada kita, Allah mulai dengan iqrak, selanjutnya tersusun Alif dan Ya, agar kita memaknai semua langkah dengan kalimatnya. Bersedih adalah seperti daun jati yang jatuh ketika kekeringan hati melanda, kemudian timbul lagi seperti perjalanan musim, kemarau, hujan, begitu seterusnya. Seperti Allah menciptakan pagi, membangunkan anak-anak ayam, menyaringkan suara burung, membuka kelopak bunga, hingga malam menjelang, ketika semua mata ditidurkan.
Saudaraku...
Dengan izin allah aku menyayangi-mu, ingin kuhapus semua air matamu dengan tanganku yang kasar ini, pun jika diijinkan allah, aku ingin punya 1000 ibu jari tangan yang akan selalu menghapur air matamu, menghapus dan terus menghapus, karena itu kodratku, pun jika diijinkan allah,aku ingin punya 1000 ibu jari dan bahu, yang bisa kau gunakan, jika pelukan tangan dan bahu bisa membuatmu nyaman merentas kesedihan-kesedihan hidupmu.
Saudaraku, Ketika malam semakin larut, aku ingin hadir disisi tempat tidurmu, sekedar mematikan lampu tidurmu yang lupa dimatikan, men-cas HP BB-mu yang telah mati, membereskan kamarmu yang berserakan ataupun sekedar menaikkan selimutmuketika kau kedinginan...
Mata langeet tutoeng, keunong apui tan teupeureumeun, ladom na yang galak bak meusiginee, lom pih na yang pujoe bumoe. Sang-sang kaseupoet mata nyan....
Pojoek Kutaraja 09

Rabu, 16 September 2009

UROE RAYA

The Kampoeng Atjeh beserta anak-anak, Kampoeng atjeh Handicraft, Kampoeng atjeh Community Development Organizer, Kampoeng Atjeh Natural Design and Creative Product, Kampoeng Atjeh Tradisonal Foods, Kampoeng Atjeh Training Center... Seulamat Uroe Raya 'idhil Fitri

Minggu, 16 Agustus 2009

The Kampoeng Atjeh

Kampoeng Atjeh Handicraft, Kampoeng Atjeh Natural Design and Creative Product, Kampoeng Atjeh Community Development Organizer, Kampoeng Atjeh Tradisional Foods dan Kampoeng Atjeh Training Center mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, semoga disetiap kehitaman selalu saja ada keputihan yang menyelip..

Minggu, 12 Juli 2009

Market Development Consultant


Trienggadeng, Pidia Jaya
Koperasi seuke aceh, dari tanggal 1 maret sampai tanggal 30 juni 2009.
Aktivitas :
1. Market Survey
2. Penyusunan Rencana Penjualan
3. Design Katalog Produk

Market Survey
Dari tanggal 16 - 25 maret 2009, bertujuan meng-analisa pembeli produk, pesaing dan analisa kinerja koperasi Seuke Aceh

Penyusunan Rencana Penjualan
Bertujuan menentukan target penjualan, memilih saluran penjualan, merencanakan sistem distribusi produk, menentukan harga jual produk yang kompetitif, menyusun strategi dan taktik penjualan

PaNG-wA

Criiietttt.... bunyi ban mobil berhenti, handphone keluar dengan sendirinya membidik gambar yang sesekali terlihat. Sore itu dipinggir jembatan ketika hujan baru saja turun, hawa dingin menusuk, bau tanah yang baru tersiram hujan. Pangwa atau pang-wa terserah mau menyebut apa, yang penting betapa tentramnya melihat aroma keindahan yang terus terpancar. Waktu kecil dulu, mandi dibawah jembatan, bersembunyi diantara akar pohon bakau yang menjulang menantang, sesekali lompatan anak udang yang berkejar-kejaran bersama ikan yang memburunya. Pulang selepas magrib, menunggu "ureung Meu angkoy" pulang dengan hasil tangkapan. Kalau saja sinar matahari tak lagi menyentuhmu, pasti malam selalu menunggumu, menyelimutimu dengan gelap, meninabobokkan-mu dengan nyanyian air pasang yang berdesak-desakan ingin masuk dalam alam mimpimu...

Kamis, 25 Juni 2009

Cerita Mugee Tika

Entah apa yang ada dikepala, ketika semangat membela kaum dhuafa diartikan berfoya-foya, dari tanggal min sampai nun tahun 2009, menyibukkan hari-hari dengan senyum ibu-ibu pengrajin tika dan penjual mie caluk kesukaan sekolah dan peyek kacang. semangat membantu ketika mulai dari duduk-duduk diwarung kopi solong, memacu untuk menerima tantangan yang sebagian teman berbisik, payah, capek, gak punya visi dan belum iklas memberi. Entah apa yang salah... perahu itu tidak berangkat juga ke laut, padahal telah dicat baru, diberi jala baru, kail dan mata pancing baru dan minyak untuk mesin hidup dilaut yang penuh gelombang pasar yang menguncang. Cerita pun bermula dari pasar survey yang ingin memacari pembeli ikan, menghitung calon pesaing penjual ikan lain dan cerita sinetron gaya klasik bernuansa arab tentang kehidupan orang-orang nelayan yang mengelola boat pemberian toke, yang sampai sekarang belum ikhlas memberi boatnya. Selanjutnya strategi perang pun disusun, taktik tempur pun direncanakan, yang membuat target musuh ikan tak bisa meulawan ketika dibombardir dari segala macam penjuru. Tapi mengapa mesiu pertempuran selalu meninggalkan luka, muge tika tidak melakukan apa-apa, pesan singkat masuk dari hP nelayan yang baru datang dari jakarta, Lagi-lagi cerita asrama malem diwa berkembang.... membawa lari selendang tubuh rupawan..yang membuat perahu oleng kekiri dan kekanan. Lantas mengapa tidak jalan-jalan juga boatnya.... Muge tika berbisik... toke boat belum ikhlas melepas semua ini, pinginnya dia yang nahkodai, pinginnya dia tarik pukat, pinginnya dia yang jual, pinginnya dia mengumpulkan orang-orang..... Huh....sejarah selalu berulang.... kekuasaan selalu melawan2. Mugee tika pun berpesan, kalau sudah memberi... ikhlaskan, jangan pernah bertanya tentang berapa banyak yang sudah dibelikan boat, kail, jaring, jala.....yang dari dulu sebenarnya hanya menambah belanja rumah sehingga harus menjual ikan sedikit lebih mahal. dan berkesan selalu dipaksa untuk menerima.... ah....lagi-lagi penjual mie caluk tersenyum, saya tidak menerima apapun, saya tidak mau menerima apapun, karena bisul menerima pasti akan pecah dan minta untuk selalu dihormati.... ya siapa lagi yang gila hormat selain toke boat yang tidak pernah bisa ikhlas.... tambah 2 lagi mie caluknya ya kak mie....

Rabu, 15 April 2009

PanteRaja...Pantai Mandi Para Raja

Panteraja, Pidie jaya, entah kebetulan atau disengaja ataupun punya sejarahnya juga. Mungkin hanya nama yang tinggal, betapa pantai dengan muara yang ramai dengan singgahan kapal nelayan yang baru pulang melaut terparkir rapi, atau juga aroma ikan teri yang dijemur, kemudian dipasarkan dalam keadaan setengah kering (bileeh leubot) kata ibu-ibu penjemur. Pantai yang bersih, putih, tak mengherankan mungkin, kalau disebut pantai tempat mandi raja-raja. 7 km arah keluar dari ibu kota baru yang baru lahir pidie jaya menuju banda aceh. apa yang menarik..... Silakan mampir dan rasakan ayunan gelombang lautnya, rasakan juga pasir pantainya dan rasakan juga alunan musik pohon kelapa yang dipetik oleh tiupan angin.

Senin, 12 Januari 2009

Unik-nya Muhammad Ridha

Lahir dan menetap di Banda Aceh, belajar melukis secara otodidak, menyelesaikan studi di Unsyiah (yang gak punya jurusan melukis) sekarang bertarung dengan ketatnya harga emas yang lagi naik turun, tapi masih bisa menyelesaikan beberapa lukisan sebelum ngantuk menerjang ke dua kelopak mata. Karena ke esokan harinya para pelangggan telah menunggu dengan senyum menggoda. Di jamin orderan pasti terus datang ya Dok.....

Jumat, 02 Januari 2009

Mengenal Endatu

Mengenal endatu tidaklah sulit, tinggal bagaimana membangun pondasi pikir dari anak negeri. Segera setelah dia lahir, membawa darah yang mengalir didalamnya sebuah semangat yang terus memompa jantungnya untuk berdegub tentang kain sarung nenek moyangnya. Lantas, dimana letak mata hati? bisakah dia bertahan terhadap gempuran budaya luar atau dia lahir dengan identitas anak negeri. dengan mengawinkan teknologi dengan syair endatu yang mulai terkubur... teruslah berjuang...