Minggu, 12 Juli 2009

PaNG-wA

Criiietttt.... bunyi ban mobil berhenti, handphone keluar dengan sendirinya membidik gambar yang sesekali terlihat. Sore itu dipinggir jembatan ketika hujan baru saja turun, hawa dingin menusuk, bau tanah yang baru tersiram hujan. Pangwa atau pang-wa terserah mau menyebut apa, yang penting betapa tentramnya melihat aroma keindahan yang terus terpancar. Waktu kecil dulu, mandi dibawah jembatan, bersembunyi diantara akar pohon bakau yang menjulang menantang, sesekali lompatan anak udang yang berkejar-kejaran bersama ikan yang memburunya. Pulang selepas magrib, menunggu "ureung Meu angkoy" pulang dengan hasil tangkapan. Kalau saja sinar matahari tak lagi menyentuhmu, pasti malam selalu menunggumu, menyelimutimu dengan gelap, meninabobokkan-mu dengan nyanyian air pasang yang berdesak-desakan ingin masuk dalam alam mimpimu...

Tidak ada komentar: